Waduk Pacal: Jejak Sejarah Zaman Belanda yang Menyatu dengan Keindahan Alam
Waduk Pacal ialah sebuah bangunan warisan Belanda yang dibuat di tahun 1933. Berada di Dusun Kedungsumber, Kecamatan Temayang, tempat ini dibuat untuk memenuhi keperluan irigasi pertanian di daerah sekitaran sampai sekarang ini.
Keelokan alam disekitaran waduk membuat tidak sekadar penampungan air. Pohon-pohonan teduh yang menghias teritori Waduk Pacal membuat nyaman dan sejuk pelancong yang tiba.
Pada harga ticket yang lumayan murah, yaitu Rp. 5.000,- beberapa pelancong bisa nikmati lokasi rekreasi ini. Tiap akhir pekan dan hari liburan, lokasi ini selalu ramai didatangi. Beberapa pengunjung yang pilih nikmati waktu liburannya pada tempat ini karena lokasinya yang sangat nyaman.
Lainnya
Waktu Lawatan Terbaik: Setiap saat (terkecuali saat pucuk kemarau)
Pemandu: Ada (lewat jasa tour dan travel)
Waktu Operasional: Tiap hari.
Waduk Pacal adalah satu diantara icon dari Dusun Kedungsumber Kecamatan Temayang, Bojonegoro. Lokasinya pas ada di Desa Tretes, adalah warisan Belanda pada periode Ratu Helena. Rencana sekalian perancangan dilakukan semenjak tahun 1924. Tetapi, baru terlaksanakan di tahun 1927. Dan sah dibuka di tahun 1933.
Sebenarnya Waduk Pacal ialah penampungan air, pada jaman dulu air yang dimuat di Waduk Pacal berperan untuk mengaliri sawah atau tempat pertanian di semua daerah kecamatan Sukosewu, Balen, Kapas, Burneo, Kanor, dan beragam kecamatan yang ada pada bagian timur dari kota Bojonegoro.
Ketika musim kemarau, Waduk Pacal berpindah peranan menjadi kebun warga Desa Tretes. Karena saat hujan tidak juga turun, air yang tertampung dalam waduk pacal menyurut dan menjadi kering seperti daratan rendah umumnya.
Bersamaan perubahan jaman, Waduk Pacal berkembang menjadi tempat rekreasi yang memikat buat didatangi. Pemandangan alam yang asri, sekalian keramahan warga has wilayah Jawa makin menambahkan nilai plus rekreasi Waduk Pacal.
"Waduk Pacal adalah warisan sejarah, yang diharap sanggup menjadi icon masa datang Dusun Kedungsumber, terutama Desa Tretes", sebut Dampri sebagai sesepuh sekalian Kepala Desa Tretes. Tersebut penyebabnya kekuatan yang dipunyai Desa Tretes agar lebih giat dipropagandakan, tidak cuma melalui informasi dari beberapa pengunjung yang dulu pernah dating, tetapi juga Tehnologi Informasi sebagai alat khusus untuk mempromokan kekuatan yang terdapat.
Tetapi, karena kebatasan jaringan pada Desa Tretes menghalangi untuk mempromokan Waduk Pacal melalui internet. Karena itu diharap terpasang tower untuk memudahkan promo kekuatan dusun yang terdapat, "jaringan yang tidak ada, adalah permasalahan signifikan yang perlu dihapus", tambah Dampri. (07/02/2018)
Posting Komentar untuk "Waduk Pacal: Jejak Sejarah Zaman Belanda yang Menyatu dengan Keindahan Alam"